🐏 Budidaya Cabe Rawit Nasa

Untukmenunjang budidaya cabe rawit dalam polybag, Anda bisa menggunakan produk pupuk organik NASA dari PT. Natural Nusantara, seperti POC Nasa, Hormonik, Supernasa dan Power Nutrition. Untuk pengendali hama tanaman cabai rawit, NASA juga menyediakan beberapa jenis produk pestisida alami. Secaraumum tanaman cabeini memerlukan tingkat curah hujan terbilang cukuptinggi yaitu sekitar mm/tahun. Menurut para peneliti Schimidtdan Fergusson, tanaman cabe dapat tumbuh secara optimal dan menghasilkan produksi yang baik, pada kriteria iklim sebagai berikut : Daerah sangat basah, yang memiliki 0-1.5 bulan kering. distributorresmi nasa nama: siti fatmatus syarofah hp/wa : 0822 2000 5350 / 08222 9999 066 menerima pendaftaran distributor baru Home » budidaya cabai dengan nasa » budidaya cabai dengan pupuk nasa » budidaya cabai keriting nasa » budidaya cabai nasa » budidaya cabai rawit nasa » budidaya cabe nasa » teknis budidaya cabai nasa Cabai| budidaya cabai nasa Minggu, 31 Maret 2019 1 Komentar Edit Cabai | budidaya cabai nasa em0ky. Budidaya Cabe Rawit dengan Mudah dan Simpel – Pada kesempatan ini akan membahas tentang Cabe Rawit. Yang mana menjelaskan cara budidaya cabe rawit mulai awal pembibitan sampai siap penen dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih detailnya simak penjelasan berikut ini. Cabe rawit atau dalam bahas latinnya Capsicum frutescens adalah tanaman berasal dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama seAndar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl, cabe rawit juga bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang. Pada dataran tinggi, untuk tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, pada produksi biji dalam buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena itu, tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah akan menjadi ringan. Budidaya Cabe Rawit Dalam hal ini cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangatlah beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki berbagai macam cabe rawit yang berbeda. Untuk budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman cabe rawit lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Pemilihan benih cabe rawit Di era serba instan telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Namun, pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, Anda bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri. Benih cabe rawit bisa Anda dapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen Anda periode ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil. Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon. Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas. Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari. Kecuali untuk benih organik, Anda bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun. Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan semakin terus berkurang. Perlu diperhatikan, bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen sebaiknya jangan gunakan benih tersebut. Penyemaian benih cabe rawit Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin. Siapkan polybag berukuran 5×10 cm, kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Selanjutnya media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 111. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, lalu tutup permukaannya dengan media tanam. Penyiraman agar dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag. Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan. Pengolahan tanah Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai. Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya kisaran 1 – 4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah. Kemudian buat bedengan dengan lebar 100 – 110 cm dengan tinggi 30 – 40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan dibuat selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya. Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan. Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit. Penanaman Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara. Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga suhu kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan agar bisa selesai dalam sehari. Perawatan budidaya cabe rawit Penyiraman diperlukan pada saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa menjadi mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali. Pemukaan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan. Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma. Pengendalian hama dan penyakit Tanaman cabe rawit sebenarnya cukup tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe. Pemanenan cabe rawit Cabe rawit sudah dapat berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5 – 3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15 – 18 kali. Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong. Demikian penjelasan tentang Budidaya Cabe Rawit dengan Mudah dan Simpel. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat mencoba. Budidaya Cabe Metode, Pembibitan, Perawatan Dan Pemanenan – Para Pembaca yang kami banggakan, kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Cabe. Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini. Cabe adalah bumbu yang selalu tersedia di hampir semua masakan Indonesia. Alasannya, masyarakat Indonesia adalah pecinta pedas, sehingga ketika harga cabai naik, pasti ada keributan di masyarakat. Selain cabai rawit dan cabai merah besar, ada beberapa jenis cabai yaitu cabai kathur, cabai keriting, cabai Jalapeno, cabai gendot, cabai gendot, dan paprika. Harga cabai itu sendiri sering berfluktuasi atau berfluktuasi. Ini karena cuaca atau industri perhotelan, restoran, kafe memesan terlebih dahulu cabai hingga cabai yang beredar di masyarakat menjadi langka. Ketika ada kelangkaan cabai, maka tentu saja harganya akan jauh melesat. Jika Anda penggemar cabai, daripada harus membelinya akan lebih baik jika Anda hanya memilihnya di halaman Anda. Jangan khawatir, cara menanam cabai itu mudah. Anda juga tidak perlu membutuhkan lahan yang luas. Metode Penanaman Cabai Bibit Cabai Metode penanaman cabai tentu dimulai dengan biji. Pertama – tama, tentu saja Anda harus memiliki biji cabai berkualitas. Cukup mudah menyortir biji cabai. Memilih biji cabai yang masih segar. Kupas cabe kemudian ambil bijinya. Setelah itu, dijemur sampai kering. Metode lain untuk mendapatkan biji cabai adalah membeli biji cabai di toko. Tetapi jika Anda ingin menanam cabai dalam skala kecil. Lebih baik buat sendiri bijinya. Biji cabai yang dijual di toko umumnya berskala besar dan tentu saja mahal. Menyemai Cabai Langkah selanjutnya adalah menyemai cabe. Gunakan polybag berukuran kecil sebagai media penyemaian. Tambahkan tanah dan pupuk. Campur sampai tinggi polybag. Masukkan biji cabai ke dalam polybag dan sirami setiap hari. Secara lebih rinci, ini adalah metode untuk menabur cabai sehingga mereka dapat tumbuh dengan cepat Persiapkan pembibitan. Polybag misalnya. Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 31. Biarkan di tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu. Rendam benih dalam air hangat selama 3 jam. Kemudian masukkan bijinya ke dalam polybag. Tutupi benih dengan tanah sedalam satu sentimeter. Tunggu sampai bijinya berkecambah. Setelah itu mulai dikenalkan dengan sinar matahari langsung. Menanam Cabai Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai ke tanah yang disiapkan. Jangan lupa untuk mengendurkan tanah dan mendistribusikan pupuk. Hati – hati saat membebaskan biji dari polibag sehingga alasnya tidak rusak. Jika Anda selalu menggunakan polybag, gunakan polybag dengan diameter minimum 30 sentimeter. Bisa juga menggunakan ember yang tersisa yang sudah dibersihkan. Gunakan rasio 321 dengan detail tanah, pupuk dan sekam mentah untuk penanaman. Cara merawat tanaman cabai Anda hanya perlu memangkas tunas liar atau cabang tanaman cabai yang tidak berguna, meninggalkan 3 tunas yang berfungsi sebagai penghasil cabai utama. Menggunakan pupuk phonska cair telah terbukti meningkatkan jumlah cabai. Melakukan pemupukan dengan kotoran ayam kering, karena dalam proses berbuah tanaman cabai membutuhkan banyak asupan energi. Melakukan penyiraman ke daerah sensitif, karena penyiraman dengan air bersih dapat membantu proses melarutkan unsur organik dalam tanah Panen Metode terakhir dan yang paling ditunggu-tunggu untuk menanam cabai adalah proses panen, tanaman cabai biasanya dapat dipanen ketika berumur sekitar 80 hari. Berikut ini adalah tips untuk memanen cabai yang benar sebagai berikut Hal pertama yang perlu Anda ingat ketika memetik cabai adalah batangnya Bila ada cabai yang rusak harus segera dipanen, agar tidak menginfeksi kebuah cabai lainnya Lebih baik panen di pagi hari karena cabai akan lebih berat daripada di sore hari yang telah mengalami penguapan buah. Saat memetik cabe, cobalah untuk tidak menarik tetapi memutar searah jarum jam Selanjutnya pilih cabe lama Penyebab daun cabai dan berry rontok Memiliki sedikit kelembaban tanah Kadar air tanah rendah Tanaman cabai kurang terkena sinar matahari Suhu area tanam sangat tinggi atau kurang Tumbuhan yang terkena penyakit atau virus CMV Tumbuhan diserang oleh hama Tananaman kurang atau sebagian besar suhu Nitrogen Tips Mengatasi Daun Cabai Rontok Tips dari kami jika tanaman sudah memiliki gejala rambut rontok, lakukan pemotongan dari cabang tanaman cabai karena memotong dapat mengurangi aktivitas penyebaran hama. Setelah itu, berikan pupuk untuk membantu tanaman cabai pulih dari serangan hama. Demikian Uraian kami tentang Budidaya Cabe – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya. Teknis Budidaya Cabai Teknologi NASA Teknis Budidaya Cabai Teknologi NASA Pada Pembahasan kali ini kami akan mencoba memberikan pedoman budidaya tanaman cabai yang baik dan benar yang diharapkan mampu meningkatkan produksi tanaman cabai serta tetap mengedepankan kualitas, kuantitas dan kelestarian tanaman cabai. Cara budidaya cabe kami buat secara umum, baik itu cabai rawit, cabe merah besar ataupun cabe merah keriting. Langsung saja kita bahas tahapan-tahapan budidaya tanaman cabai dengan hasil yang luar biasa dengan pola organik nasa. PERSIAPAN MEDIA SEMAI Campurkan ± 1-2 pack Natural GLIO dalam ± 25-50 kg pupuk kandang, lalu peram ± 1-2 minggu sebagai bahan campuran media semai Komposisi media semai yang akan digunakan terdiri atas tanah, pupuk kandang dan pasir dengan komposisi sebanding 111. PEMBIBITAN CABAI Kebutuhan benih cabe sekitar 10-11 sachet/ha Lakukan perendaman benih dengan larutan ± 2-4 cc POC NASA /liter air hangat selama ± 2 jam Tiriskan dan peram ± 2-4 hari, benih yang berkecambah segera disemaikan Semprotkan POC NASA ± 2-4 tutup botol/tangki pada bibit usia 7 dan 14 hss hari setelah semai PENGOLAHAN LAHAN DAN PEMUPUKAN DASAR Taburkan pupuk kandang ± 5-10 ton/ha dan Dolomit ± 200-300 kg/ha di lahan Lakukan olah tanah Buat bedengan tinggi ± 40 cm dan lebar ± 100 cm dengan drainase yang cukup Campurkan SUPERNASA sebanyak 3-6 kg/ha bersama pupuk TSP ± 150 kg/ha lalu taburkan secara merata di bedengan. Kemudian tebarkan GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang ke permukaan bedengan aplikasi ± 1 minggu sebelum tanam Tutup bedengan dengan mulsa Proses Pindah Tanam Buatlah lubang tanam dengan jarak 60 cm x 60 cm atau 70 c, x 70 cm. Tanamkan bibit umur ± 21-30 hari / 5-6 daun. Perlu diperhatikan bahwa saat melepas polybag, bola tanah jangan sampai pecah agar tanaman tidak stress. PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN Pemupukan Makro Susulan Urea, ZA, dan KCL Usia 1 – 4 minggu Urea ZA KCL POWER NUTRITION Interval ± 10 sdm ± 10 sdm ± 10 sdm ± 5-10 sdm 1 minggu Cara Aplikasi Campurkan ± 50 liter air, siramkan ± 1 gelas per lubang tanam ± 200cc Usia 5 minggu dan seterusnya Urea ZA KCL POWER NUTRITION Interval ± 10 sdm ± 20 sdm ± 20 sdm ± 10-20 sdm 1 minggu Cara Aplikasi Campurkan ± 50 liter air, siramkan ± 2-3 gelas per lubang tanam ± 400-600cc Pemupukan POC NASA, HORMONIK, dan AERO810 Usia 2 minggu dan seterusnya interval 1-2 minggu Semprotkan POC NASA ± 3-5 tutup/tangki + HORMONIK ± 1 tutup/tangki + AERO ± ½ tutup/tangki Volume tangki ± 10-17 liter dengan kebutuhan ± 20-30 tangki/hektar. Penyemprotan dilakukan dari atas dan bawah permukaan daun Keterangan Pemasangan ajir dan tali penguat sebaiknya dilakukan saat usia sekitar 15 hari setelah tanam Perempelan Sisakan ± 2-3 cabang utama mulai umur 15-30 hari FASE PANEN DAN PASCA PANEN Pemanenan Panen pertama sekitar umur 60-75 hari Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya Cara Panen Buah dipanen tidak terlalu tua kemasakan 80-90% Pemanenan yang baik dilakukan pagi hari setelah embun kering Penyortiran dilakukan sejak di lahan Simpan ditempat yang teduh Pengamatan Hama & Penyakit Cabai Kumpulkan dan musnahkan buah busuk / rusak Demikian teknik budidaya tanaman cabai yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pedoman Anda dalam budidaya tanaman cabe. Salam Sukses !!

budidaya cabe rawit nasa