🎣 Abu Ubaidah Ditugaskan Oleh Abu Bakar Untuk Menghadapi Pasukan

Perluasandaerah yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah berusahan untuk menguasai Syiria dan Persia, untuk itu diutus 4 panglima perang yaitu Yazid bin Abu Sofyan (Damaskus), Abu Ubaidah bin Jarrah (di Hmos), Amru Bin Ash (Palestina) dan Surahbil bin Hasanah (Yordania), namun di tengah berkecamuknya perang melawan Romawi tersebut, Untukmemerangi para pembangkang dan kaum murtaddien ini, Abu Bakar membagi pasukan menjadi sebelas brigade: 1) Pemerintahan Umar bin Khaththab dimulai pada 634 M. Beliau adalah orang yang ditunjuk langsung oleh Abu Bakar untuk menggantikan dirinya memimpin kekhalifahan. Sewaktu Nabi kekurangan dana dalam perang tabuk 110 Khalid bin Sa’id bin al Ash al Amawiy, adalah orang yang bersama imam Ali menolak untuk segera mengakui kekhalifahan Abu Bakar. 111. Khalid bin al Walid al Anshariy. Beliau syahid dibunuh oleh pasukan Amr bin Ash, sekutu Muawiyyah yang telah membuat kesepakatan dengan Amr bin Ash, bahwa Amr bin Ash akan diangkat sebagai gubernar KhalifahAbu Bakar setelah mengadakan rapat musyawarah dengan sahabat-sahabat yang pernah ditugaskan oleh Nabi saw mencatat dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Putusannya adalah agar secepatnya menghimpun kembali ayat-ayat Al-Qur’an menjadi suatu mushaf. Pedoman pelaksanaanya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang pernah dilaksanakan AbuUbaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin A Masa Kecil, Remaja, dan Masuk Islam. 1. Nama, Nasab, Penisbatan, dan Julukannya. Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah, Al-Qurasyi At-Taimi Al-Makki dan Kemudian Al-Madani. Adapununtuk menghadapi Romawi, Abu Bakar memilih empat panglima Islam terbaik untuk memimpin beribu-ribu pasukan di empat front, yaitu Amr bin Ash di front Palestina, Yadid bin Sufyan di front Damaskus, Abu Ubaidah di fron Itims, dan Syurahbil bin Hasanah di front Yordania. Penaklukkan Damasqus oleh Abu Ubaidah yang diteruskan ke Baalbek AbuBakar pun menolak untuk mengambil harta itu. Umar berkata; “Sekarang harta kekayaanku sudah halal dan baik.” Selama berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam, beliau ikut dalam penakluka-penaklukan Syam bersama Abu ‘Ubaidah bin al-Jarah. 1 Beliau Adalah Sahabat Rasulullah saw. di Gua Dan Ketika Hijrah. 2) Abu Bakar Adalah Sahabat yang Paling Banyak Ilmunya. 3) Abu Bakar Adalah Sahabat Yang Paling Utama. 4) Kedudukan Abu Bakar di Sisi Rasulullah saw. 5) Abu Bakar Paling Dulu Masuk Islam dan Selalu Mendampingi Rasulullah saw. Sebaliknya Saidina Umar al-Khattab mencalonkan Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebagai khalifah dan disokong oleh Abu Ubaidah. Cadangan tersebut disokong oleh umat Islam dan Saidina Abu Bakar al-Siddiq dibaiahkan dalam musyawarah/syura sebagai khalifah pertama memerintah Negara dan umat Islam menggantikan Nabi Muhammad s.a.w. Mengusul Iamengikrarkan diri masuk Islam di hadapan Nabi setelah ia di ajak masuk Islam oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia termasuk salah satu di antara sepuluh orang yang mendapat jaminan masuk syurga dan termasuk salah satu dari juru tulis wahyu (Al-Qur’an). Ia pernah ditugaskan untuk membawa panji Rasulullah dalam berbagai peperangan. Rasulullah Karenaitulah dalam surat ini disebutkan: Taatilah Allah. (An-Nisa: 59) Yakni ikutilah ajaran Kitab (Al-Qur'an)-Nya. dan taatilah Rasul- (Nya). (An-Nisa: 59) Maksudnya, amalkanlah sunnah-sunnahnya. Dan ulil amri di antara kalian. (An-Nisa: 59) Yaitu dalam semua perintahnya kepada kalian menyangkut masalah taat kepada Allah, bukan durhaka kepada w0mnDX. Nama asli beliau adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi, di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam, Nabi mengganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar. Namun orang-orang memanggilnya Abu Bakar. Abu Bakar lahir pada 572 M di Mekkah, tidak berapa lama setelah Nabi Muhammad Saw lahir. Karena kedekatan umur inilah Abu Bakar sejak kecil bersahabat dengan Nabi. Persahabatan keduanya tidak terpisahkan, baik sebelum maupun sesudah Islam datang. Bahkan persahabatan keduanya bertambah erat ketika samasama berjuang menegakkan agama Allah Swt. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun 632 – 634 M, maka mempunyai beberapa kebijakan dan strategi ketika memimpin negara yaitu A. Pembukuan Al-Qur’an. Perang Riddah menimbulkan banyak kurban, termasuk sebagaian para penghafal Al-Qur’an. Kenyataan ini sangat merugikan sekaligus menghawartirkan Jika semakin banyak penghafal Al-Qur’an gugur, akibatnya Al-Qur’an bisa hilang. Menyadari hal ini, Umur bin Khatab mencatat semua hafalan Al-Qur’an pada para sahabat yang masih hidup. Dengan demikian, Al-Qur’an dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Abu Bakar ragu, apakah harus menerima usulan Umar bin Khatab ataukah menolaknya ? Ia ragu sebab Nabi belum pernah melakukannya. Namun, Umar berhasil meyakinkan Abu Bakar bahwa pengumpulan Al-Qur’an akan sangat bermanfaat bagi keutuhan Al-Qur’an sendiri. Akhirnya, Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk memimpin pengumpulan Al-Qur’an. Zaid ditunjuk karena ia pemuda yang cerdas dan berpengalaman mencatat ayat-ayat Al-Qur’an. Zaid bin Tsabit dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik. B. Perluasan wilayah baru Futuhat Keberhasilan dalam perang Riddah, ancaman dari dalam Jazirah Arab, dapat dikatakan teratasi. Namun ancaman dari luar sedang bergerak. Kekuasaan yang dijalankan pada masa Khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah Saw, bersifat sentral. Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat di tangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya bermusyawarah. Ketika Abu Bakar menjabat sebagai khalifah pertama, ia berusaha mewujudkan keinginan tersebut dalam upaya memperluas wilayah kekuasaan Islam ke daerah Syiria. Untuk keperluan tersebut Abu Bakar menugaskan 4 orang panglima perang, yaitu 1 Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus. 2 Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Homs sebagai panglima besarnya. 3 Amru bin Ash ditugaskan di Palestina. 4 Surahbil bin Hasanah ditugaskan di Yordania. Ketika itu Syiria berada di bawah kekuasaan Romawi pimpinan Kaisar Heraklius sebenarnya pengembangan Islam ke Syiria ini telah dimulai sejak Nabi akan wafat, di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. Namun terhenti karena pasukan Islam mendengar berita tentang wafatnya nabi Muhammad Saw..kemudian ini dilanjutkan kembali pada masa pemerintahan Abu Bakar. Usaha perluasan ini dipimpin oleh 4 orang panglima dan diperkuat lagi dengan datngnya pasukan Khalid ibnu Walid yang berjumlah lebih kurang 1500 orang, juga mendapat bantuan dari Mutsanna ibnu Haritsah. Khalid ibnu Walid sebelumnya telah berhasil mengadakan perluasan ke beberapa daerah di Irak dan Persia. Karena Abu Bakar mendengar bahwa Abu Ubaidah kewalahan dalam menghadapi pasukan Romawi Timur di Syiria, lalu Khalid diperintahkan untuk membantu pasukan Abu Ubaidah. Pada waktu berlangsungnya perang melawan tentara Romawi Timur ini, datang sebuah berita tentang wafatnya Abu Bakar 13 H/634 M. Selanjutnya yang menggantikan kedudukan Abu Bakar adalah Umar ibnu Khatab. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kebijakan dan strategi Khalifah Abu Bakar Shidiq semasa menjadi khalifah. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.

abu ubaidah ditugaskan oleh abu bakar untuk menghadapi pasukan